Menguji Keaslian Batu Mulia

Karena Batu Mulia bernilai ekonomi tinggi, banyak diburu, dan kurangnya pengetahuan masyarakat, tidak heran jika banyak orang yang memanfaatkan hal ini untuk mengeruk keuntungan sebanyak – banyaknya dengan jalan tidak benar, seperti menjual batu mulia palsu namun diakui sebagai asli.

perlu anda ketahui, saat ini, batu mulia yang beredar dipasaran dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu batu mulia natural, sintetis dan imitasi. Batu mulia natural adalah batu yang benar-benar berasal dari alam dengan berbagai kandungan kimiawinya.

Sedangkan, batu mulia sintetis adalah duplikat dari batu natural karena memiliki komposisi kimia dan kekerasan yang sama persis. Perbedaannya hanya terletak pada cara pembuatannya. Batu mulia natural dibuat oleh alam dalam waktu yang sangat lama, sedangkan sintetis dibuat manusia dilaboratorium dengan waktu relatif cepat. Saat ini, laboratorium yang terkenal membuat batuan sintetis adalah perusahaan Chatam di Amerika. Contoh batu sintetis adalah king sapphire (seperti batu safir), merah siam atau american star(seperti batu ruby), green emerald (seperti batu emerald), dan cubic zirconia atau moissanite (seperti batu berlian).

sementara itu, batu mulia imitasi adalah batu yang sangat berbeda dengan batu natural, baik secara komposisi maupun kekerasannya. Batu ini hanya tiruan saja, misal meniru warna atau bentuknya saja, padahal bahan yang digunakan mungkin hanya terbuat dari plastik atau kaca. Nah, agar tidak salah dalam membeli, anda harus mengetahui cara menguji keaslian batu mulia.
       
      1. Mutiara

Perlu diketahui, mutiara asli relatif berat. Oleh karena itu, Anda dapat menguji keaslian mutiara dengan mendeteksi massanya. Namun, bagi orang awam, hal ini tentu tidak mudah. Oleh karena itu, cara yang paling mudah untuk menguji keaslian mutiara adalah dengan menggigitanya sekuat-kuatnya. Mutiara yang asli tetap mulus, tidak pecah atau terkelupas, setelah digigit.
       
      2. Batu Topaz
Sedangkan, untuk membuktikan keaslian topaz, anda bisa memasukkannya ke dalam bromoform (semacam cairan yang dapat dibeli di apotek). Apabila mengapung maka topaz tersebut tidak asli.
       
       3. Batu Akik

      a. Jika batu akik asli dipegang akan lama hangat meskipun dibakar. Bahkan, batu ini selalu terasa dingin dan akan cepat mendingin jika ditempelkan di pipi. Sebab sifat akik memang bukan penyimpan panas yang baik.

b. Jika batu akik asli disulut puntung rokok atau dibakar dengan korek api tidak akan ada perubahan warna gosong atau titik leleh pada batu. Namun jika lama dibakar pasti akan menghasilkan cairan minyak berwarna cokelat. Jika akik tersebut asli, ketika diusap maka cairan tersebut akan hilang dan tidak membekas atau menempel kuat dibatu. Sebaliknya jika akik tersebut palsu, meskipun diolesi air atau minyak untuk menghilangkan cairan tersebut, tetap tidak akan hilang.

      c.   Menerawang batu akik untuk melihat serat yang ada di dalamnya. Apabila serat di dalam batu tersebut tampak seperti retak-retak dengan motif alami maka dapat dipastikan batu akik itu akik asli. Sebab jarang sekali dijumpai akik yang mulus tanpa serat.

d.   Tanyakan kepada ahlinya atau cek di laboratorium untuk menguji kandungan batu akik tersebut.
      Tidak sulit bukan mengetahui keaslian berbagai batu mulia tersebut? Lalu, bagaimana dengan batu mulia anda? Apakah anda juga penasaran untuk mengetahui keasliannya? Langsung saja coba tips-tips tersebut.



Sumber : A. F. Chandra, Pesona Batu Mulia, (Yogyakarta: Sinar Kejora, 2014), hal.18-21

0 comments:

Post a Comment

TOP
Copyright © 2013. iNDOTOKO Template Allright reserved.